Tuesday, 11 November 2014

Terima Order

Bagi teman2 yg ingin membuat kaos, kemeja, jaket, topi, dan lainnya untuk keperluan kantor, kampus, partai, keluarga dan lainnya, dapat hubungi
BBM: 7D79A25F
WA/Ponsel: 085221272791.
Kami menerima pemesanan dalam skala kecil (minimal 2 lusin), sampai skala besar (ribuan). Selama dua tahun ini kami sudah melayani pesanan dari berbagai daerah di Indonesia seperti Kupang, Manado, Palu, Pontianak, Surabaya, Jakarta, Medan, Pekanbaru, Nias, dan lainnya.
Kami akan mengupayakan pelayanan terbaik untuk Anda. Kritik dan saran selalu diterima untuk perbaikan ke depan.


NB: Jika ingin melihat katalog harga kami, dapat kirimkan alamat e-mail teman2 agar kami bisa mengirimkan katalog online kami. Kami juga menawarkan kerjasama kepada rekan-rekan sebagai reseller dengan ketentuan yang disepakati bersama. Trims, smile emoticon

Wednesday, 10 September 2014

Contoh Desain Kaos Berkerah

Berikut adalah beberapa contoh desain kaos berkerah yang dibuat oleh pendesain kami.







Bagi Bapak/Ibu dan rekan-rekan yang ingin membuat kaos berkerah namun sulit memikirkan desainnya, dapat hubungi kami melalui
Ponsel: 085221272791 / 085624147202
Surel: assaproduksi@gmail.com
Pin BB: 2AE75D02

 





Thursday, 21 August 2014

Jenis-Jenis Sablon pada Kaos

Jenis-Jenis Sablon
Terdapat tiga cara untuk sablon kaos, yaitu sablon manual, sablon digital, DTG. Berikut adalah perbandingan 3 metode sablon tersebut.

SABLON MANUAL
Sablon manual adalah cara sablon kaos yang paling konvensional dan merupakan sebuah standar produksi sablon kaos dari dulu bahkan sampai sekarang. Sablon manual memerlukan proses film, afdruk, screen, cat sablon, dan berbagai tahap produksi yang melibatkan banyak orang dengan keterampilan masing masing. Untuk kebutuhan kaos promosi yang menuntut kecepatan produksi dengan harga murah, menggunakan metode sablon manual adalah satu satucara yang terbaik. 

Kelebihan sablon manual:
• Hasil dan kualitas sablon adalah yang terbaik! paling awet jika kita bandingkan dengan metode sablon lainnya
• Untuk jumlah pesanan besar, sablon manual bisa memberikan hasil kecepatan dan biaya yang lebih rendah
• Hasil efek sablon yang beraneka ragam seperti discharge, puff, foaming, high density yang hanya bisa dilakukan dengan sablon manual

Kelemahan sablon manual:
• Tidak cocok untuk jumlah pesanan kecil, karena akan memberikan dampak biaya yang lebih besar dibandingkan dengan sablon digital, dan DTG

SABLON DIGITAL
Sablon digital mempunyai prinsip kerja yang lebih sederhana, semua proses produksinya bisa dikerjakan hanya dengan 1-2 orang. Alat yang dibutuhkan hanya komputer, printer khusus, mesin potong, dan mesin heat press.

Kelebihan sablon digital:
• Untuk pesanan satuan atau jumlah kecil, waktu produksi cukup cepat dan biaya produksi yang masih bisa diterima pasar

Kelemahan sablon digital:
• Hasil sablon biasanya kaku dan tidak lembut untuk bahan katun
• Hanya cocok diaplikasikan ke bahan warna putih apabila bahan polyester
• Tidak bisa memberikan efek sablon yang beraneka ragam seperti sablon manual

SABLON DTG
DTG – Direct to Garment adalah sebuah mesin sablon dengan teknologi terbaru yang proses produksinya paling sederhana dibandingkan dengan 2 cara sablon sebelumnya. Alat yang diperlukan hanya mesin DTG itu sendiri dengan operator 1 orang saja. Mesin DTG yang ada di pasaran sangat beraneka ragam dari sisi harga dan teknologi.

Menurut informasi terakhir, Mesin DTG yang paling mutakhir adalah mesin DTG dari luar negeri seperti merek KORNIT. Karena perkembangan mesin DTG yang masih terus berkembang, penulis belum bisa memberikan kesimpulan absolut terhadap kelebihan dan kekurangan dibandingkan dengan sablon manual dan sablon digital. Tapi satu yang pasti, kecepatan dan biaya produksi DTG belum bisa menandingi sablon manual.
(dari berbagai sumber)

Saturday, 7 June 2014

Contoh Jaket Varsity

Bagi teman-teman yang ingin membuat jaket varsity dan bingung desainnya, bisa melihat beberapa contoh desain jaket varsity.




Bagi yang berminat untuk membuat jaket varsity, dapat menghubungi kita via:
HP 085221272791 / 085624147202
PIN 2AE75D02

Friday, 9 May 2014

Tips agar Kaos Kesayangan Anda Awet

Banyak orang yang senang menggunakan kaos saat berada di rumah atau bepergian. Kaos sederhana dan nyaman digunakan. Desain kaos beragam dan sering kali menjadi gambaran karakter / tipe dari pemakainya.

Sayangnya, banyak orang yang belum tahu cara merawat kaos dengan baik agar awet dipakai. Padahal biasanya pada label kaos, terdapat simbol-simbol keterangan perawatan kaos. Namun kita sering kali cuek dengan keterangan ini dan akhirnya kaos kita tidak terawat dengan baik.

Berikut adalah tips merawat kaos kesayangan kita sehingga kaos kita bisa tahan lama dalam penggunaannya:


1. Pisahkan kaos saat dicuciPisahkan kaos yang berwarna seperti hitam, merah, biru, hijau, dll dengan pakaian yang berwarna putih agar tidak luntur. Pisahkan juga kaos yang sangat kotor dengan yang tidak begitu kotor, karena jika dicampur nanti hanya akan transfer kotoran saja.

2. Jangan merendam kaos terlalu lama
Sebaiknya merendam kaos tidak lebih dari 1 jam untuk kaos yang sudah lama, sedangkan kaos baru tidak boleh lebih dari 30 menit. Jika lebih, deterjen bisa menyebabkan sablon pada kaos akan cepat rusak dan membuat bahan mudah lapuk juga memudarkan warna bahan .


3. Jangan menyikat kaos
Saat mencuci kaos jangan menyikat terlalu keras, karena bisa merusak sablon pada kaos tersebut dan merusak serat pakaian kita sehingga menjadi berbulu. Juga hindari kucekan dan perasan yang terlalu kuat karena dapat merusak pori-pori baju.

4. Jemur kaos terbalik
Sinar matahari dapat mengakibatkan warna kaos dan sablon kaos memudar. Oleh karena itu sebelum menjemur kaos yang telah di cuci sebaiknya di balik terlebih dahulu agar sablon tidak langsung menghadap ke matahari.

5. Kaos jangan digantung dengan hanger saat dijemur
Hindari menggantung dengan hanger pada saat menjemur pakaian dengan kondisi pakaian atau kaos dalam keadaan basah karena bagian leher kaos akan cepat melar akibat tidak kuat menahan beban air pada kaos yang basah. Hindari juga menggantung kaos pada tali/kawat jemuran karena dapat merusak tekstur kain yang halus.

6. Hindari pemutih untuk kaos
Pemutih pakaian mengandung zat kimia yang sangat kuat, yang bisa menyebabkan sablon menjadi luntur dan terkelupas. Pemutih pakaian juga berpotensi membuat kaos jadi cepat tipis dan kasar. Walaupun kaos mahal atau dibeli di online store, itu bukan jaminan karena zat kimia tersebut bersifat merusak.

7. Hindari mencuci kaos dengan mesin cuci
Sebaiknya cuci kaos menggunakan tangan. Mesin cuci dapat membuat kaos menjadi melar, sablon cepat rusak, dan pori-pori kasar. Hal ini dikarenakan saat berputar kaos akan menerima beban tarik-ulur dan gesekan dengan kain lain disekitarnya.

8. Setrika kaos
Agar awet selalu setrika kaos setelah dicuci dan dijemur.  Juga pastikan kaos disetrika pada keadaan kering. Untuk kaos sablon berwarna selain putih, hindari menyetrika pada bagian sablon. Atur juga posisi panas setrika pada posisi sedang. Berikan penutup kain untuk menutupi permukaan sablon agar tdk terkena panas setrika secara langsung atau dapat juga membalik kaos pada saat menyetrika.

9. Menghilangkan noda di kaos
Jika kaos terkena noda, segera cuci pada bagian yang bernoda. Gunakan shampoo/detergen, oleskan pada bagian noda, gosok dengan halus dan bilas dengan air bersih hingga noda hilang.

10. Kaos keren bukan untuk tidur
Agar kaos keren kesayangan Anda awet, jangan dipakai untuk tidur, karena keringat saat kita tidur bisa membuat kaos kita cepat kotor dibagian leher.  Selain itu, pressure pada kaos akan membuatnya cepat melar.


*disadur dari beberapa referensi

Tuesday, 1 April 2014

Aneka Jenis Kain

A. Jenis Kain Berdasarkan Bahan Baku

a. Animal Textiles (bahan baku dari binatang)
Berasal dari rambut atau bulu dan serat kulit binatang. Contohnya kain wool dan kain sutera. Kain wool umumnya berasal dari bulu domba namun bisa juga dari bulu ilama, unta dan alpaca. Kain ini berharga mahal dan semakin sering dicuci akan semakin halus tetapi namun menggunakan detergen khusus seperti shampo. Kain wool berat dan tebal sehingga cocok untuk daerah sejuk hingga dingin. Biasanya kain wool dijadikan jaket, mantel, selimut, dan jubah tradisional. Kain sutera berasal dari serat kepompong ulat sutera. Kain sutera sangat halus dan berkilau sehingga terlihat mewah, dan berharga mahal. Biasanya digunakan untuk menjadi aneka busana kelas atas.

b. Plant Textiles (bahan baku dari tumbuhan)
Berasal dari akar, kulit pohon, daun, dan buah tumbuhan. Contoh tumbuhan yang biasa diolah menjadi kain yaitu kapas, kapuk, rami, pandan, bambu, kelapa, pisang, nanas, dan aneka rumput – rumputan. Kain yang berasal dari kapas disebut katun ( cotton ). Selain katun, kain mori dan drill juga berasal dari serat kapas yang ditenun, dari serat nanas disebut pina, dari serat pohon linen disebut linen, dll.
Untuk kain yang berbahan dasar cotton atau kapas dibagi menjadi dua:
1. Cotton combed
• Serat benang lebih halus.
• Hasil rajutan dan penampilan lebih rata.
2. Cotton carded
• Serat benang kurang halus.
• Hasil rajutan dan penampilan bahan kurang rata.

Karakteristik dari cotton combed ataupun carded adalah:
·         Bahan terasa dingin dan sedikit kaku
·         Mudah kusut
·         Mudah menyerap keringat
·         Pakaian / kain akan rusak bila direndam lebih dari 2 jam dalam detergen
·         Rentan terhadap jamur
·         Apabila dibakar baunya seperti kertas terbakar, hasil pembakarannya akan menjadi abu dan jalannya api lambat.

c. Mineral Textiles (bahan baku dari bahan tambang)
Berasal dari bahan tambang seperti asbes, basalt, besi, perak, serat gelas, dan emas. Umumnya saat diolah menjadi kain dibentuk dulu menjadi serat atau lembaran. Tujuan penggunaan bahan tambang sebagai kain karena alasan khusus seperti kekuatan dan kemewahan. Kain dari asbes dinamakan vinyl.

d. Synthetic Textiles (bahan baku dari bahan buatan / kimia / sintetis)
1. Aramid
Aramid banyak digunakan untuk baju pemadam kebakaran, pembalap mobil dan motor. Aramid termasuk jenis nylon seperti Nomex, Kevlar dan Tawron adalah bahan yang sangat tahan api, tahan suhu tinggi, terbakar pada suhu 53oC.
2. Acrylic
Acrylic dikenal dengan nama dagang Acrilian, Cashmilon, Orlon, Vonnel, Wolacryl, dan lainnya. Sedangkan modakrilat nama dagang Acrilan, Courtelle, Cresian, Dynel, Orlon, Redon dan lainnya.
Secara umum sifatnya mirip dengan wol. Kain dan garmen dari acrylic mempunyai pegangan yang lembut, rua (bulky) ringan dan juga isolator panas yang dapat menahan panas tubuh namun tidak membuat gatal di kulit. Kekurangan dari bahan ini adalah kenyamanan dalam pemakaian. Kelebihannya adalah walaupun seratnya tidak mampu menyerap air namun berasa lembab bila digunakan dan acrylic bersifat lebih cepat kering dibandingkan dengan serat sintetik lainnya.
Pencuciannya dapat digunakan dengan sabun biasa dan tahan terhadap pencucian kimia dry cleaning dan pelarut organic lainnya. Acrylic sangat peka terhadap panas karena menyebabkan bahan terdistorsi, oleh karena itu penyetrikaan hanya dilakukan dengan setrika hangat.
3. CDP
Singkatan dari cationic dyeable polyester, yaitu jenis serat sintetik yang merupakan modifikasi dari serat polyester sehingga dapat dicelup dengan zat warna basa dan zat warna disperse.
4. Polyester
Dikenal dengan nama dagang Terylene, Dacron, Trivera, Tetoron. Kekuatan, elastisitas yang baik dari serat polyester menghasilkan kain yang mempunyai ketahanan yang baik terhadap lekukan atau kekusutan sehingga tidak memerlukan penyetrikaan panas. Kekurangan dari kain polyester adalah daya serap lembabnya rendah dan kekakuan yang tinggi sehingga kenyamanan berkurang.
Pewarnaan polyester dilakukan dengan menggunakan zar warna disperse yang kaya warna dan mempunyai ketahanan luntur warna yang sangat baik terhadap pencucian, gosokan dan sinar.
Kain polyester tahan terhadap pelarut organic dan pencucian kimia / dry cleaning, serta mempunyai ketahanan yang sangat baik terhadap bakteri dan jamur.
5. Polymide /Nylon
Dikenal juga sebagai perlon, caprolan dan amilan, trilobal atau antron, rislan, nomex dan lainnya. Pada umumnya serat sintetik ini merupakan isolator yang baik dan dapat menimbulkan sifat listrik static. Sifat kekuatan dan elastisitas serta ketahanan sangat baik, tahanan terhadap serangan jamur, bakteri dan serangga.
Kekurangan dari kain nilon adalah daya serap lembab yang rendah. Nilon dapat dicuci dengan sabun alkali dan tahan terhadap pencucian kimia / dry cleaning. Bahan nilon tidak tahan panas tinggi, pada suhu setrika 180oC nilon mulai lengket dan rusak pada suhu 230oC dan meleleh pada suhu 250oC.
Nylon dapat dicelup dengan zat warna asam dan kompleks logam, terhadap zat warna lain seperti basa,direk, belerang, tetapi ketahanan cuci dan sinar jelek.
6. Spandex
Lebih dikenal dengan nama Lycra yang merupakan trade mark dari Du Pont. Mempunyai sifat elastisitas yang tinggi, kuat dan memiliki ketahanan gosokan yang tinggi. Spandex adalah jenis serat sintetis yang terkenal memiliki elastisitas lebih baik dari rubber. Kain spandex bisa mencapai tingkat elastisitas dengan tarikan sampai 500%.

e. Serat Semi Sintetis
1. Modal
Modal atau polynosic dikenal dengan nama Avril, Hightel, Vincel, Zantrel dan lainnya adalah selulosa yang diregenerasi, sejenis rayon viskosa dengan derajat polimerisasi yang lebih tinggi dan memiliki struktur mikro fibril dengan panjang rantai molekul dua kali lipat dari rayon, kekuatan lebih tinggi tetapi mulur serta moisture regain lebih rendah.
Modal dpat dicuci dengan sabun atau detergen dan pelarut organic dan pencucian kimia / dry-cleaning dan disetrika dengan suhu sedang, dengan pemanasan seperti ni kekusutan dapat dihilangkan, adanya uap dalam penyetrikaan memudahkan kain untuk menjadi licin dan terlihat berkilau
2. Rayon Viscosa
Rayon viscose adalah serat semi sintetik yang bahan bakunya dari alam yaitu kayu yang mempunyai kadar selulosa tinggi, sehingga mempunyai kenyamanan dala pemakaian yang sangat baik pada berbagai kondisi
3. Rayon Acetat
Termasuk dalam serat semi sintetik yang mempunyai elastisitas yang baik, namun tidak cukup untuk memberikan ketahanan kusut yang baik. Rayon asetat adalah konduktor panas yag buruk tetapi merupakan isolator panas yang baik oleh karena itu bahan ini banyak digunakan sebagai kain pelapis
Pencucian dapat dilakukan dengan sabu alkali dan dengan pencucian kimia / dry cleaning. Penyetrikaan kain asetat dilakukan dengan menggunakan setrika hangat dan tidak langsung. Rayon asetat tahan terhadap mikroorganisme dan serangga tetapi tidak tahan terhadap jamur terutama pada kondisi yang lembab

f. Blending / Campuran Serat
Seringkali untuk memperoleh harga yang lebih murah dan kekuatan dari bahan kain tersebut maka dilakukan blending / campuran serat misalnya T/C 65/35 ( campuran polyester cotton), T/R 65/35 (campuran polyester rayon), CVC ( campuran polyester cotton 50/50), cotton / lycra (97/3) dll
1. TC (Teterton Cotton ) / Polyester – Cotton
Jenis bahan ini adalah campuran dari Cotton Combed 35 % dan Polyester (Teteron) 65%. Dibanding bahan Cotton, bahan TC kurang bisa menyerap keringat dan agak panas di badan. TC biasanya di buat untuk sprei, hem, celana.
Karakteristik: Lebih tahan ‘shrinkage’ (tidak susut dan melar) meskipun sudah dicuci berulang-ulang dan apabila dibakar akan menghasilkan abu dan arang, untuk pengujian detailnya harus dengan bahan kimia tertentu.

2. CVC ( Cotton Viscose)
Jenis bahan ini adalah campuran dari 55% Cotton Combed dan 45% Viscose. Kelebihan dari bahan ini adalah tingkat shrinkage-nya (susut pola) lebih kecil dari bahan Cotton. Jenis bahan ini juga bersifat menyerap keringat.
3. Denim
Denim adalah bahan dari pdoduk yang sring kita sebut jeans. Denim sendiri awalnya merupakan campuran dari bahan wool, silky dan cotton.

B. Jenis Kain Berdasarkan Pembuatannya
a. Woven/Weaving/Tenun
Kain yang dibuat dari hasil penyilangan dua benang dengan cara ditenun. Bahan woven cirinya tidak dapat ditarik dan sering disebut kain tenun.
b. Knit/Rajut
Kain yang dibuat dari jeratan – jeratan benang, sering disebut kain rajut. Cirinya kain ini elastis dan dapat ditarik. Contoh kain rajut : single jersey, rib, jersey, interlock, tricot dll.


Dari berbagai sumber

Friday, 14 February 2014

Bahan Cotton Fleece

Bahan cotton fleece halus di bagian permukaan dan bagian dalam berbulu sehingga sangat hangat dikenakan untuk sweater atau jaket.

Untuk produksi sweater biasa digunakan bahan fleece. Fleece adalah bahan yang berbulu, tampilan menyerupai benang wool. Fleece biasa terdapat dalam bagian dalam sweater suapaya sweater akan hangat saat dikenakan.


Jenis fleece sendiri bermacam macam ada yang disebut natural fleece terbuat dari 100% wool. Ada juga polar fleece yang menggunakan bahan campuran antara bahan alami dengan serat sintetik.

* Fleece cotton
Pada sisi luar seartnya lebih besar dan lebih kasar dibandingkan bahan kaos. Pada bagian dalamnya berupa fleece atau bulu halus seperti kapas atau wool.

* Fleece polyester ( PE )
Sama dengan kaos bahan PE. Dibandingkan dengan fleece cotton bahan ini lebih mengkilap karena mengandung polyester/ plastic.biasanya fleece PE lebih kaku dibandingkan dengan fleece cotton.

Wednesday, 8 January 2014

Benang Kaos


Berikut akan kami sampaikan beberapa jenis benang untuk kaos.
1. Benang 20s 
Untuk jenis rajutan Single Knitt, ketebalan atau gramasi bahan kaos antara 180 sampai dengan 220 gram/m2. 

2. Benang 24s 
Untuk jenis rajutan Single Knitt, ketebalan atau gramasi bahan kaos antara 170 sampai dengan 210 gram/m2. 

3. Benang 30s
untuk jenis rajutan single knitt, ketebalan atau gramasi bahan kaos antara 140 sampai dengan 160 gram/m2.untuk jenis rajutan Double Knitt, Gramasi 210 sampai dengan 230 gram/m2.